lintasselatan.com/Wotan-Tradisi sedekah bumi pada mulanya merupakan salah satu kegiatan upacara tradisional yang banyak dilakukan oleh masyarakat agraris di desa-desa. Tujuan Sedekah Bumi adalah sebagai perwujudan rasa syukur kepada sang Pencipta atas hasil pertanian melimpah. Upacara tradisional ini dilaksanakan setiap satu tahun sekali, pada bulan apit (Dzul Qa’dah).
Menurut filosofi orang jawa, hal ini dilakukan untuk di persembahkan kepada sang maha pencipta yang telah menjaga bumi pertiwi yang ditempati agar menjadi aman, tenteram, sejahtera dan jauh dari segala macam persoalan dan masalah.
Selain itu masyarakat mengharapkan keberlangsungan keteraturan sosial, menjadi kuat dan terpelihara.
Bagi kalangan masyarakat desa Wotan, dan sekitarnya yang mempercayai tradisi ini harus dipenuhi setiap tahun.
Maka ritual tersebut seolah menjadi kewajiban untuk dilaksanakan.dengan cara sederhana bisa berjalan dengan lancar” ujarnya.
Masyarakat Desa Wotan bergotong royong untuk melaksanakan Acara tersebut.hari ini kamis/23-05-2024 di laksanakan kirab budaya Dengan Menghadirkan Gunungan yang di arak keliling desa Wotan.
Puncak acara Haul dilakukan pergantian lurub batu nisan dan ziarah ke makam leluhur Nyai Ageng Wotan dengan tabur bunga yang dilakukan oleh Kepala Desa dan Perangkatnya, pengurus makam dan tokoh masyarakat.
Adanya ruwatan atau Sedekah Bumi/khaul ini untuk melestarikan budaya. Ritual ini juga penting untuk menjaga agar generasi penerus bangsa ini dapat mempelajari dan melaksanakan budaya dengan tidak lepas dari rel budaya lokal atau daerahnya. Semoga acara sedekah bumi dan haul tetap terlaksana sebagai salah satu budaya warisan leluhur dari nenek moyang Dan acara Tersebut akan Di tutup Dengan Pagelaran Wayang kulit Yang akan Di laksanakan Pada malam hari ini di Area Punden Kedum Wotan.(sbr sesepuh punden Kedum Wotan )//lintasselatan.com